Sabtu, 02 Januari 2010

KONSEP DASAR UTANG (KEWAJIBAN)

DEFINISI UTANG
Statement of Financial Concepts No. 3 mendefinisikan utang sebagai pengorbanan manfaat ekonomis yang mungkin terjadi di masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban yang ada dari suatu entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau memberikan jasa ke entitas lainnya di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu.

KARAKTERISTIK DASAR UTANG
  • Kewajiban itu harus ada pada saat ini. Saat ini yaitu yang dilihat muncul dari beberapa transaksi atau kejadian masa lalu. Ini mungkin berasal dari akuisi barang atau jasa, dari kerugian yang telah diderita dimana perusahaan berkewajiban untuk itu, atau dari perkiraan kerugian di mana perusahaan mempunyai kewajiban untuk dirinya sendiri.
  • Kewajiban yang setara atau konstruktif harus dimasukkan jika hal itu didasarkan pada keperluan untuk membuat pembayaran masa depan guna mempertahankan hubungan bisnis yang baik atau jika hal itu sesuai dengan praktik bisnis yang normal.
  • Harus tidak ada atau sedikit kebebasan untuk menghindari pengorbanan masa depan. Tidak perlu bahwa jumlah kewajiban itu diketahui secara pasti selama kewajiban masa depan itu mungkin sekali.
  • Lazimnya harus ada nilai jatuh tempo yang dapat ditentukan oleh estimasi layak akan diwajibkan pada suatu waktu tertentu di masa depan, sekalipun ketentuan waktu yang tepat belum diketahui saat ini.
  • Biasanya, pihak yang dibayar harus diketahui atau dapat diidentifikasikan baik secara spesifik atau sebagai suatu kelompok.
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih lama, antara lain meliputi:
  • Pinjaman bank dan pinjaman lainnya.
    Jika suatu pinjaman dilunasi sesuai dengan jadual yang disetujui oleh kreditur, maka pinjaman tersebut diklasifikasikan sesuai dengan jadual pelunasannya, dengan mengabaikan hak kreditur untuk meminta pembayaran sewaktu waktu.
  • Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca, dengan pengecualian seperti tersebut pada paragraf 22.
  • Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
  • Uang muka penjualan.
  • Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank dan rupa-rupa hutang lainnya
    yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun .
  • Penyisihan kewajiban pajak.
  • Hutang dividen.
  • Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari pelanggan.
  • Kewajiban kontinjen (sehubungan dengan Pernyataan Standar Akuntansi
    Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca).

Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca dapat tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika perusahaan bermaksud untuk membiayai kembali (refinance) kewajiban tersebut dengan pendanaan jangka panjang dan terdapat jaminan bahwa perusahaan akan mampu melakukannya. Kemampuan perusahaan tersebut ditunjukkan dengan adanya:

  • penerbitan modal saham atau kewajiban (obligation) jangka panjang baru
    setelah tanggal neraca; atau
  • perjanjian pendanaan yang tidak dapat dibatalkan dan tidak akan jatuh tempo
    dalam satu tahun setelah tanggal neraca serta kreditur atau investor yang
    bersangkutan mempunyai kemampuan keuangan untuk memenuhi perjanjian
    tersebut.


Jika bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun setelah tanggal neraca tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, maka jumlah kewajiban tersebut dan persyaratan pendanaan kembali harus diungkapkan.

PENGAKHIRAN UTANG
  • Pelunasan Utang
  • Menarik Obligasi
  • Restukturisasi Utang

Jumat, 01 Januari 2010

Akuntansi Biaya (Konsep Dasar)

Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Pada awal nya akuntansi biaya hanya ditujukan untuk penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan, namun karena semakin pentingnya biaya non produksi, yaitu biaya pemasaran dan administrasi umum, akuntansi biaya saat ini ditujukan untuk menyajikan informasi biaya bagi manajemen baik biaya produksi maupun non produksi. Oleh karena itu akuntansi biaya dapat digunakan pada perusahaan manufaktur maupun non manufaktur.
Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan menejemen dalam mengelola perusahaan, yaitu informasi biaya yang bermanfaat untuk:
  • Perencanaan dan pengendalian biaya.
  • Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan teliti.
  • Pengambilan keputusan oleh menejemen.

Hubungan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Biaya

Tujuan akuntansi keuangan adalah sebagai alat yang membantu dalam menjalankan fungsi, alat komunikasi dan pertanggung-jawaban dari menejemen kepada berbagai pihak yang menggunakan laporan keuangan, sesuai kepentingan masing-masing pemakai.
Keterbatasan akuntansi keuangan bagi menejemen, khususnya untuk perusahaan manufaktur, adalah:

  • Untuk penentuan harga pokok berbagai jenis produk atau berbagai jasa yang dihasilkan perusahaan.
    Akuntansi keuangan hanya mengumpulkan total biaya untuk menghasilkan berbagai jenis produk dan berbagai jenis produk. Oleh karena itu untuk tujuan penentuan harga pokok, akuntansi keuangan tidak dapat menjanjikan informasi yang memadai.
  • Untuk menyusun perencanaan dan mengendalikan biaya.
    Dengan akuntansi keuangan kurang dapat disusun perencanaan biaya secara teliti dan tepat. Perencanaan harus dihubungkan dengan jenis biaya, jumlah biaya, di mana biaya akan terjadi, dan siapa yang bertanggung-jawab atas biaya tersebut.
    Pengendalian biaya harus dihubungkan dengan penyimpangan antara realisasi dengan yang telah direncanakan. Pengendalian harus dihubungkan dengan jenis biaya yang menyimpang, jumlah penyimpangan, di mana terjadi penyimpangan, penyebab penyimpangan, dan siapa yang bertanggung-jawab terhadap penyimpangan tersebut.
    Dengan demikian akuntansi keuangan yang hanya menyajikan total biaya kurang dapat dipakai sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya.
  • Untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan biaya. Pengambilan keputusan berhubungan dengan pemilihan beberapa alterantif dalam perencanaan kegiatan perusahaan yang mempertimbangkan, mengukur akibat dari alternatif yang dapat diambil. Untuk itu biaya relevan harus digunakan dalam pengambilan keputusan tersebut yang umumnya berhubungan dengan biaya yang akan datang. Akuntansi keuangan berfungsi mencatat transaksi keuangan historis yang hanya dapat dipakai sebagai dasar melakukan prediksi.

Penggolongan Biaya

  • Penggolongan Biaya sesuai dengan Fungsi Pokok dari Kegiatan/Aktivitas Perusahaan (Cost Classified Accourding to the Function of Business Activity)
  • Penggolongan Biaya sesuai dengan Periode Akuntansi di mana Biaya akan Dibebankan
  • Penggolongan Biaya sesuai dengan Tendensi Perubahannya terhadap Aktivitas atau Kegiatan atau Volume
  • Penggolongan Biaya sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya yang dibiayai
  • Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya
  • Penggolongan Biaya sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan

Mudah Mengerjakan Akuntansi dengan Excel

Jurnal
Di dalam praktek pembukuan yang sesungguhnya, pencatatan pertama kali dari suatu transaksi dilakukan dalam jurnal. Jurnal adalah daftar atau tempat mencatat semua bukti transaksi secara kronologis dengan menyebutkan perkiraan yang harus didebit dan perkiraan yang harus dikredit. Bentuk jurnal ada bermacam-macam, salah satu diantaranya adalah jurnal berlajur dua yang dikenal dengan nama jurnal umum atau jurnal standart.
Dalam komputer yaitu program excel kita harus menuliskan dahulu nomor-nomor rekening dan nama-nama rekening yang digunakan perusahaan. Hal ini diperlukan karena untuk penulisan nomor rekening pada jurnal harus mengkopi dari nomor-nomor rekening yang terdahulu. Untuk mengkopi kita menggunakan sel tunjuk. Jadi tahap pertama sebelum mencatat dalam jurnal adalah membuat daftar yang berisi nomor rekening dan nama rekening sebagai berikut :

NO.REK NAMA REKENING
111 Kas
112 Piutang Usaha
114 Supplies kantor
115 Asuransi dibayar dimuka
121 Tanah
dst
Tahap selanjutnya adalah membuat jurnal umum dengan kolom-kolom sebagai berikut :
PERUSAHAAN X
JURNAL UMUM
BULAN : ……………..
TANGGAL BUKTI URAIAN NO.REK DEBIT KREDIT




Rekapitulasi, Saldo Akhir dan Penyesuaian
Dalam proses akuntansi setelah mencatat transaksi dalam jurnal kemudian memposting ke buku besar, dan membuat rekap. Namun dalam program excel setelah mencatat transaksi dapat langsung membuat rekapitulasi tanpa memposting ke buku besar terlebih dahulu. Hal ini akan meringankan beban pekerja dalam membuat pembukuan. Adapun kolom-kolom yang diperlukan adalah :

NO.REK DEBIT KREDIT SALDO AWAL


Dalam mengisi sisi kolom debit maupun kredit harus mengacu pada jurnal yang kita buat. Dari keenam kolom yang ada pada jurnal yang digunakan sebagai acuan hanya tiga kolom yaitu kolom nomor rekening, kolom debit dan kredit.
Dalam menghitung sisi kolom debit maupun kredit (rekapitulasi) menggunakan fungsi DATABASE yaitu DSUM. Kita menggunakan fungsi DSUM karena menjumlahkan data yang memenuhi kriteria.
Untuk mengkopi kebawah menggunakan fungsi Table.
Langkah-langkahnya :

  • Klik Data
  • Pilih Table
  • Mengisi coloum input sell ® diisi dengan nomor rekening yang pertama yaitu sebagai kolom kunci
  • Klik OK


Kolom saldo awal diisi sesuai data yang ada pada neraca awal.
Setelah menghitung atau membuat rekap dan mengisi saldo awal, langkah selanjutnya adalah menghitung saldo akhir. Untuk menghitung saldo akhir menggunakan rumus gabungan fungsi logika IF dengan Or, formulanya adalah sebagai berikut :

=IF(OR(logical test), value IF true, value IF false)

Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini meliputi laporan rugi laba, perubahan modal dan neraca. Dalam membuat laporan keuangan ini perhitungannya mengacu pada neraca saldo yang telah disesuaikan.

Minggu, 27 Desember 2009

Perusahaan dan Laporan Keuangan

Perusahaan
Pengertian Perusahaan
SecaraYuridis perusahaan merupakan Perbuatan atau kegiatan yang bersifat terus menerus, terang-terangan (legal), menyediakan barang/jasa, bertujuan laba.
Secara Ekonomik perusahaan merupakan kegiatan memproduksi barang/jasa untuk meningkatkan utilitas barang/jasa.
Secara Konseptual perusahaan merupakan rekaan atau fiksi hukum yang berfungsi
sebagai pusat pengikat hubungan kontrak antara berbagai pihak yang berkepentingan.
Jenis Perusahaan
Perusahaan Jasa
Menurut Suwarjono Karakteristik Perusahaan Jasa adalah sebagai berikut:
  • Ketakberwujudan (intangibility)
  • Ketakterpisahan (inseparatibility)
  • Keanekaragaman (heterogeneity)
  • Keterlenyapan (perishability)

Perusahaan Dagang

Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli dan menjual barang tanpa mengolah barang tersebut lebih lanjut

Rantai perusahaan Dagang

  • Agen tunggal
  • Distributor
  • Grosir
  • Pengecer
Perusahaan Industri
Perusahaan yang mengolah mengkonversi bahan baku menjadi produk melalui proses produksi
Komponen pada perusahaan Industri:
Mengapa jenis dan bentuk perusahaan penting bagi akuntansi?
  • Dalam akuntansi jenis perusahaan penting karena untuk menentukan isi dan rincian laporan keuangan terutama laporan laba rugi
  • Dalam akuntansi bentuk perusahaan penting karena untuk menentukan isi dan rincian laporan keuangan terutama seksi ekuitas


Laporan Keuangan

Pengertian
Media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perushaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya.

Laporan Keuangan terdiri dari:

Fungsi - Fungsi Finansial dalam Program Excel

Pendahuluan
Dalam program excel ada beberapa fungsi finansial. Fungsi-fungsi finansial tersebut digunakan untuk mengoperasikan masalah-masalah keuangan yang berupa penyusutan, pengambilan keputusan dan penghitungan besarnya angsuran dari suatu pinjaman.
Fungsi fungsi finansial tersebut antara lain; SLN, SYD, DB, DDB, NPR, IRR, PV, FV, IPMT, MIRR, NPER, PPMT, NPV, RATE dan sebagainya. Dalam buku ini hanya akan dibahas mengenai penghitungan besarnya beben penyusutan, besarnya angsuran, besarnya nilai tunai, besarnya nilai kemudian atau nilai akhir suatu pinjaman atau tabungan.
Penyusutan (Depresiasi)
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan suatu aktiva tetap. Metode-metode yang sering digunakan oleh perusahaan adalah :
1. Straight-line Method (Metode Garis Lurus)
2. Sum of Years- Digits Method (Metode Jumlah Angka Tahun)
3. Declining Balance Method (Metode Saldo Menurun)
4. Double Declining Balance Method
Berikut ini akan diberikan penjelasan tentang penggunaan masing-masing metode :
1. Metode Garis Lurus
Metode ini adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi tiap periode jumlahnya sama (kecuali kalau ada penyesuaian-penyesuaian).
Untuk menghitung besarnya penyusutan, dalam progam excel menggunakan fungsi SLN, adapun formulanya adalah sebagai berikut :
=SLN(Cost, Salvage, Life)
Keterangan :
Cost : Harga Perolehan
Salvage : Nilai Sisa (Residu)
Life : Taksiran umur kegunaan
2. Metode Jumlah Angka Tahun
Besarnya penyusutan tiap tahun untuk metode ini ditentukan dengan menggunakan funsi SYD. Adapun formulanya adalah sebagai berikut :
=SYD(Cost, Salvage, Life, Per)
3. Metode Saldo Menurun
Besarnya penyusutan tiap tahun untuk metode ini ditentukan dengan menggunakan funsi DB. Adapun formulanya adalah sebagai berikut :
=DB(Cost, Salvage, Life, Period)
4. Double Declining Balance Method
Besarnya penyusutan tiap tahun untuk metode ini ditentukan dengan menggunakan fungsi DDB. Adapun formulanya adalah sebagai berikut :
=DDB(Cost, Salvage, Life, Period)
Angsuran
Untuk menghitung besarnya angsuran suatu pinjaman, fungsi finasial yang digunakan adalah PMT. Adapun formulanya adalah sebagai berikut:
=PMT(Rate,Nper, PV)
Keterangan :
Rate : Bunga Pinjaman
Nper : Jangka Waktu Angsuran
PV : Besarnya pinjaman awal
Nilai Tunai
Untuk menghitung besarnya nilai tunai suatu pinjaman atau modal, fungsi finasial yang digunakan adalah PV. Adapun formulanya adalah sebagai berikut:
=PV(Rate,Nper, Pmt,Fv)
Keterangan :
Rate : Bunga Pinjaman
Nper : Jangka Waktu Angsuran
Pmt : Besarnya Angsuran
Fv : Nilai Kemudian, dalam hal ini diabaikan
Nilai Kemudian/Akhir
Untuk menghitung besarnya nilai akhir suatu pinjaman atau modal, fungsi finasial yang digunakan adalah FV. Adapun formulanya adalah sebagai berikut:
=FV(Rate,Nper, Pmt,Pv)
Keterangan :
Rate : Bunga Pinjaman
Nper : Jangka Waktu Angsuran
Pmt : Besarnya Angsuran
Pv : Nilai Sekarang, dalam hal ini diabaikan

Kamis, 24 Desember 2009

Memahami Kas

Pengertian Kas
Kas dalam akuntansi berarti uang tunai (uang kertas atau logam), chek, poswesel, simpanan di bank dan hal-hal lain yang dapat disamakan dengan uang.
Kas disajikan dalam Neraca yang dibagi menjadi dua rekening:
  1. Rekening Kas yang menunjukkan saldo kas yang ada di perusahaan
  2. Rekening Bank yang menunjukkan saldo kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening-rekening giro

Rekonsiliasi rekening Bank

Rekonsiliasi adalah menentukan hal-hal yang menimbulkan adanya perbedaan antara saldo yang nampak dalam laporan bank dengan saldo yang nampakdalam catatan pemegang giro

Contoh transaksi yang sudah dicatat oleh pemegang giro tetapi belum dicatat oleh bank:

  • Cek dalam peredaran, adalah cek yang di tarik oleh pemegang giro tetapi oleh sipenerima cek belum diuangkan di bank yang bersangkutan
  • Setoran dalam perjalanan, yaitu setoran yang telah dilakukan dan dicatat pemegang giro tetapi belum tercantum dalam laporan bank. Ini disebabkan karena setoran dilakukan akhir bulan dan belum sempat dicatat dalam pembukuan bank.

Contoh transaksi yang nampak dalam laporan bank tetapi belum dicatat dalam pembukuan pemegang giro:

  • Biaya Administrasi. Biaya ini baru di ketahui pemegang giro setelah menerima laporan bank
  • Cek kosong. Biasanya pemegang giro menunda pencatatan adanya cek kosong sampai ada laporan dari bank
  • Biaya penagihan Bank. Bank biasanya membebani pemegang giro dengan biaya penagihan atas wesel yang diserahkan pada bank untuk ditagih. Sifatnya sama dengan biaya administrasi